May 11, 2023
loading

Panic Attack (serangan panik)

Posted by    admin

"PANIC ATTACK"
(serangan panik)

Seorang pasien datang ke tempat praktek membawa sebuah surat konsultasi dari dokter spesialis penyakit dalam (internis) kepada psikiater yg isinya mohon mengevaluasi kondisi psikis dari pasien. Dalam wawancara didapatkan bahwa pasien ini memiliki banyak keluhan fisik yang datang tiba tiba dan menakutkan, seperti : jantung berdebar kencang, nafas pendek, kepala terasa ringan, keringat dingin, kesemutan. Pasien merasakan ketakutan yg luar biasa, cemas dan panik. Pasien sudah melakukan berbagai pemeriksaan seperti : Laboratorium, EKG, treadmill, rontgen, CT Scan, tapi tidak didapatkan kelainan apapun. Sering sekali pasien datang ke IGD (Instalasi Gawat Darurat) karena gangguan yg dialaminya, setelah diperiksa dan keadaan membaik pasien diminta pulang. Beberapa kali pasien juga meminta untuk dirawat karena meski tidak ada penyakit fisik yg berarti tapi rasa khawatir dan gelisah akan munculnya kembali gangguan itu membuat rumah sakit seolah adalah tempat yg paling aman.
Ini yang disebut sebagai PANIC ATTACK (serangan panik).

Serangan Panik adalah bagian dari gangguan cemas (ansietas) yang memiliki intensitas paling berat dan berlangsung episodik. Gejala yang muncul adalah gejala psikologis dan gejala fisik.

Gejala "Panic Attack" :

1. Jantung terasa berdebar lebih kencang dan kuat
2. Berkeringat
3. Badan terasa bergetar, gemetar
4. Nafas terasa pendek
5. Perasaan tercekik
6. Dada terasa sakit dan tidak nyaman
7. Mual, perut tidak nyaman
8. Pusing, sempoyongan, kepala terasa ringan, sakit kepala
9. Merasa ada sensasi dingin atau panas
10. Kulit terasa baal, kesemutan, nyeri otot
11. Merasa tidak nyata, merasa bukan diri sendiri
12. Takut mati, takut gila, takut kehilangan kontrol

Serangan panik ini menimbulkan ketakutan yang luar biasa, seperti serangan jantung, sekarat, seperti mau mati. Padahal sebenarnya tidak ada organ tubuh yang terganggu atau berbahaya saat serangan ini terjadi.
Serangan panik biasanya berlangsung 10 - 30 menit, kadang kadang ada yg berakhir setelah 1 jam. Setelah serangan panik berakhir maka penderita biasanya akan merasa biasa kembali dan bisa menjalankan aktivitas yang lain. Apabila seseorang pernah terkena serangan panik, dia juga biasanya merasa ketakutan bila harus sendirian kemana mana, takut menyetir mobil sendiri, takut keluar rumah sendirian karena ada kekhawatiran bila ada serangan lagi, tidak ada yang menolong. Rasa khawatir berada sendirian di luar rumah disebut 'Agorafobia'.

Penyebab "Panic Attack" :

Penyebab pasti serangan panik belum diketahui, tapi ada hal hal yang berhubungan yang bisa menjadi penyebabnya:
a. Genetik: bila di keluarga ada yang menderita gangguan cemas/panik maka, mereka yang memiliki hubungan darah menjadi lebih rentan untuk terkena juga
b. Adanya gangguan keseimbangan zat kimia di otak (neurotransmiters)
c. Stres yang sedang dialami saat ini, keinginan yang tidak tercapai, kehilangan, kekecewaan, kesedihan yang mendalam, kemarahan yang terpendam
d. Riwayat trauma, pengalaman traumatik di masa lalu
e. Makanan/minuman seperti: kopi, rokok, soda, alkohol dapat memicu serangan panik
f. Kelelahan fisik dan psikologis/pikiran

Tips Menghadapi "Panic Attack" :

1. Fokus pada pernafasan, atur pernafasan dengan baik dan tenang. Hiperventilasi, bernafas yang cepat akan memperberat kondisi panik yang dialami
2. Lakukan relaksasi otot otot yang tegang dengan melakukan mengencangkan otot kemudian mengendurkannya (progresive muscle relaxation)
3. Menyadari, secara sadar merasakan bahwa ini adalah gejala serangan panik, yang tidak berbahaya bagi hidup
4. Mengingat bahwa serangan panik pasti akan berakhir, biasanya 10-30 menit
5. Alihkan perhatian dengan menyentuh sesuatu yang lembut, mendengarkan musik yang tenang, mencium bebauan yang enak, melihat sesuatu yang menyenangkan
6. Segera berkonsultasi ke psikiater untuk mendapatkan pertolongan

Terapi untuk "Panic Attack"
1. Cognitive Behaviour Therapy, terapi pikiran dan perilaku, mengubah pikiran pikiran yg tidak rasional yg memicu serangan panik
2. Medikasi, obat obatan seperti anti depresan golongan SSRI ( fluoxetine, sertraline, escitalopram, vortioxetine) dan anti cemas golongan benzodiazepin (alprazolam, lorazepam, klobazam) akan membantu mengurangi dan menghilangkan serangan panik. Obat yang diberikan harus diminum teratur, setelah membaik maka dosisnya akan dikurangi dan distop bila memungkinkan. Tidak perlu khawatir ketergantungan obat karena obat diberikan oleh profesional dan memang obat yang dibutuhkan.
3. Progresive muscle relaxation, latihan relaksasi otot yang terus menerus
4. Exposure therapy, pemaparan terhadap pemicu dari serangan panik
5. Pola hidup sehat, olah raga teratur, makan makanan bergizi, perbanyak sayur dan buah, tidur yang cukup.

"PANIC ATTACK" adalah penyakit MEDIS yang bisa dipulihkan. Disiplin dan melakukan terapi dan konsultasi adalah kunci pemulihan.

“Anxiety was born in the very same moment as mankind. And since we will never be able to master it, we will have to learn to live with it—just as we have learned to live with storms.”
– Paulo Coelho
“Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”
- Matthew

No health without mental health

dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
-Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial Pusat Kesehatan Jiwa Nasional RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :