May 21, 2019
loading

KAKAK USIA BATITA DAN ADIK BAYI

Posted by    admin

KAKAK USIA BATITA DAN ADIK BAYI

Kapan ya waktu yang tepat untuk memiliki anak lagi? Jawabannya sepenuhnya tergantung pada value pasangan suami istri. Tidak ada takaran waktu yang benar-benar sesuai atau tepat bagi setiap orang.

Begitu pun saat kita berbicara mengenai jarak usia antar anak. Jarak usia berdekatan, cukup jauh atau sangat berjauhan akan selalu membawa faktor resiko. sangat berjauhan akan selalu membawa faktor resiko. Ini yang harus dipahami oleh orang tua.

Kali ini saya akan membahas mengenai jarak usia anak yang berdekatan. Apa saja ya resiko yang harus dihadapi orang tua yang mengalami hal ini?

Saya uraikan kemungkinan resiko yang menyertainya berikut ini :

  1. Sibling rivalry. Kakak merasa diabaikan atau tersisihkan karena kehadiran adik bayi. Seringkali terjadi tamu yang berkunjung lebih terfokus pada bayi yang baru lahir dan hadiah-hadiah pun semua ditujukan untuk adik bayi. Peristiwa ini dapat menjadi pemicu munculnya ketidaksukaan kakak terhadap kehadiran adik bayi dan akhirnya menimbulkan sibling rivalry.
  2. Pertengkaran akan lebih sering terjadi pada anakanak yang berdekatan usia, dan tak jarang mereka akan terlibat dalam adu fisik. Misalkan kakak adik yang berusia 5 dan 4 akan bertengkar bukan sekedar karena berebut benda/ mainan melainkan karena ingin menunjukkan kekuatan/pengaruh. Di tahapan usia sebelumnya misalnya di usia 3 dan 4 tahun mereka bertengkar karena memang belum mampu untuk berbagi. Demikian adanya setiap fase perkembangan di masing-masing tahapan usia akan menimbulkan konflik di antara dua anak yang berdekatan usia. Pangkal masalahnya karena dua-duanya masih belajar mengembangkan kemampuan dalam berinteraksi satu sama lain.
  3. Kakak berpeluang untuk mengalami kecemasan dengan hadirnya adik bayi. Merasa cemas tidak ada yang peduli lagi padanya. Merasa cemas ibu tidak akan menemaninya tidur atau merasa cemas karena jadwal rutinitas yang berantakan. Banyak sekali jenis kecemasan yang dapat dialami oleh kakak seiring kehadiran anggota baru di dalam keluarga.
  4. Ibu kesulitan menangani dua anak atau lebih secara bersamaan. Anak-anak akan menjadi sangat menuntut, dan ibu pun akan sangat tertekan menangani dua anak kecil sekaligus.

***

Strategi yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut adalah : 

  1. Sampaikan kabar gembira tentang kehadiran adik pada kakaknya lebih awal. Beritahu kakak dia akan mempunyai adik, jangan menunda sampai detik-detik terakhir. Ini untuk membangun kesiapan mental yang lebih baik pada kakak.
  2. Lebih sering membangun percakapan dengan kakak mengenai adik yang akan lahir. Sesuaikan percakapan dengan usia dan tahap pemahaman anak.
  3. Ajak kakak untuk melihat bayi-bayi lain sebelum adiknya lahir. Misalnya mengajak kakak berkunjung ke rumah kerabat yang baru melahirkan atau ke pertemuan ibu-ibu yang memiliki bayi. Sisipkan value yang ingin ditanamkan orang tua tentang sikap kakak ke adik secara perlahan. Bangun kepekaan dan empati kakak pada sosok bayi.
  4. Selalu jawab pertanyaan kakak tentang calon adiknya. Misalnya pertanyaan apakah adiknya laki-laki atau perempuan, akan tidur dimana nanti bayinya, dll. Berilah jawaban yang menenangkan dan membuat anak merasa nyaman. Yakinkan anak bahwa ayah ibu tetap mencintainya walau ada bayi yang mesti diperhatikan kelak.
  5. Bimbing kakak untuk ikut merasakan gerakangerakan janin di dalam perut ibu. Kakak akan merasa senang bila ikut merasakan gerakan janin di dalam perut. Aktivitas ini dapat menumbuhkan konektivitas antara kakak dan adik, bahkan sebelum mereka benar- antara kakak dan adik, bahkan sebelum mereka benarbenar melihat satu sama lain.

 

***

Awal perjumpaan yang baik antara kakak dan adik bayi akan sangat membantu kakak untuk adaptif dengan situasi baru. Berikut ini langkah-langkah yang bisa dilakukan orang tua :

  1. Beri perhatian yang proporsional. Dorong tamu yang berkunjung ke rumah untuk tetap memperhatikan kakak tidak hanya berfokus pada bayi. Jika memungkinkan minta tamu untuk membawa hadiah untuk kakak juga. Kakak pun akan merasa beruntung dengan kelahiran adiknya.
  2. Ajak kakak untuk menyentuh adik bayi secara lembut. Bersikap santai dan hindari larangan berlebihan yang ditujukan pada kakak. Mulailah dengan membimbing kakak untuk menyentuh wajah dan jari kecil adik bayi. Biasanya kakak akan merasa takjub dengan adik bayi yang jauh lebih kecil dari dirinya.
  3. Ajak kakak untuk ikut terlibat ketika ibu mengurus adik bayi. Bangun percakapan dengan kakak dan biarkan ia ikut ambil bagian dalam kesibukan orang tua bersama adik bayi. Pertahankan rutinitas yang sama untuk kakak.
  4. Pertahankan rutinitas yang sama untuk kakak. Jika ternyata ada perubahan, sekecil apapun, komunikasikan pada kakak, sampaikan sesuai dengan tahap pemahamannya.
  5. Dorong kakak untuk bermain dengan adik bayi dan berikan pujian bila kakak mau melakukannya.
  6. Tetap luangkan waktu khusus untuk kakak dan serahkan urusan bayi untuk sementara pada suami, keluarga atau orang yang dapat dipercaya. Susun jadwal dengan cermat sehingga kakak tidak merasa diabaikan dan disisihkan.

***

Memiliki anak yang berdekatan usia tidak selamanya merugikan. Ada hal-hal yang justru menguntungkan atau mempermudah orang tua dalam perjalanan pengasuhan. Apa saja?

  1. Anak-anak membangun kebersamaan yang terus menerus. Dua atau tiga anak berdekatan usia akan membuat hubungan persaudaraan semakin lekat. Mereka bahkan dapat membangun hubungan yang sifatnya lebih ke arah persahabatan dengan kualitas yang lebih baik dari pada sekedar jalinan persahabatan dengan teman yang jelas tidak sedarah.
  2. Anak dapat saling belajar satu sama lain. Adik yang terkecil biasanya yang memperoleh manfaat lebih terkecil biasanya yang memperoleh manfaat lebih besar dari hasil pengamatannya terhadap kakak-kakaknya. Mereka akan saling mencontoh dan berbagi pengalaman dengan cepat. Hal ini akan sangat membantu tugas orang tua.
  3. Saling membantu. Anak-anak yang berdekatan usia biasanya akan sigap untuk saling menolong. Ini juga disebabkan lingkar pertemanan mereka tidak jauh berbeda, sehingga feel sebagai saudara sekandung sekaligus sahabat terasa lebih kental.
  4. Akumulasi pengalaman. Orang tua akan mampu lebih terampil dalam mengurus anak ketika dihadapkan pada dua anak sekaligus berturut-turut. Keterampilan ini membuat orang tua mampu mengasuh dengan lebih efektif.

 

Miranty Novia Wardhani, S.Psi

RS. dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :