July 03, 2019
loading

MENGENAL GANGGUAN JIWA

Posted by    admin

MENGENAL GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa adalah penyakit medis yang memiliki patologi gangguan di
dalam saraf otak. Gangguan jiwa adalah penyakit OTAK

Gangguan jiwa ada di mana-mana dan bisa mengenai siapa saja tanpa
memandang latar belakang dan status ekonomi serta pendidikannya.
Gangguan jiwa terjadi melalui suatu proses yang terjadi beberapa waktu
sebelumnya, bisa cepat, bisa juga lebih lambat.

Apabila dideteksi dengan lebih cepat maka gangguan jiwa akan lebih
mudah diterapi, diobati sehingga yang bersangkutan dapat pulih dan
produktif kembali.

PENYEBAB GANGGUAN JIWA

Penyebab seseorang bisa menderita gangguan jiwa bermacam-macam atau
disebut multifaktorial, yaitu:

- Faktor genetik, keturunan

- Kondisi ibu selama dia mengandung, bila ada gangguan mental,
emosional, atau fisik maka akan mempengaruhi saraf otak janin yang
dikandungnya

- Proses persalinan, bila ada komplikasi maka meningkatkan risiko

- Penyakit fisik seperti panas tinggi, kejang, atau penyakit berat
lainnya mulai dari lahir sampai usia sekarang

- Riwayat jatuh, terbentur kepala, kena pukul atau kecelakaan

- Penggunaan Narkoba/Napza seperti : alkohol, ganja (cannabis).
Shabu-shabu, Extasy, obat penenang, heroin (putaw), dll

- Riwayat trauma, beban psikologis yang berat, masalah yang sulit
diselesaikan, konflik, keinginan yang tidak tercapai, kemarahan yang
terpendam, kesedihan yang mendalam, kehilangan, kekecewaan, dll

Semuanya itu membuat keseimbangan zat kimia di otak (neurotransmiter)
menjadi berubah dan tidak stabil dan inilah yang memunculkan adanya
perubahan pada : cara berpikir, perasaan, sikap, dan perilaku.

JENIS GANGGUAN JIWA

Berikut ini beberapa gangguan jiwa yang sering terjadi dan memerlukan
perhatian khusus :

- Demensia : kepikunan pada orang tua, ditandai dengan hilangnya daya
ingat (memori), perubahan kepribadian, perubahan perilaku menjadi
mudah marah, mudah sedih, perilaku tidak wajar seperti bicara dan
tertawa sendiri, keluyuran, sulit belajar hal-hal yang baru.

- Psikotik/skizofrenia: gangguan penilaian realitas ditandai dengan
adanya halusinasi seperti mendengar suara-suara bisikan, melihat
bayangan-bayangan, merasa di badan seperti ada yang menyentuh/meraba,
seperti mencium bau-bauan yang tidak ada sumbernya, pembicaraan tidak
nyambung, adanya waham yaitu keyakinan yang salah, seperti merasa
dibicarakan orang lain, seperti merasa ada yang ingin berbuat tidak
baik, merasa sebagai orang yang berbeda, seringkali disertai dengan
perilaku agresif yang berbahaya seperti marah, merusak, dan melukai
orang lain.

- Depresi: perasaan sedih yang mendalam disertai dengan hilangnya
semangat dan motivasi, badan jadi mudah lelah/tidak bertenaga,
perubahan pada pola tidur dan pola makan, sulit konsentrasi/tidak
fokus, dan ada keinginan untuk bunuh diri

- Cemas/ansietas: rasa cemas/khawatir/panik mendominasi gangguan ini,
disertai dengan adanya perubahan pada tubuh seperti nafas cepat dan
pendek, jantung berdebar, keringat dingin, nyeri/tidak nyaman di
perut, pusing, pandangan kabur

- Bipolar: Ini adalah gangguan mood/perasaan, orang yang mengalaminya
mengalami perubahan mood dari senang ke sedih yang berlebihan, saat
senang merasa memiliki banyak energi, tidak tidur-tidur, mengerjakan
banyak hal, ada perilaku berisiko, hasrat seksual meningkat, belanja
berlebihan, membagikan barang tidak wajar, bicara cepat dan loncat
dari satu topik lainnya. Pada lain kesempatan muncul gangguan depresi
seperti gejala di atas

- Gangguan kepribadian: Suatu gangguan yang sudah mendalam ditandai
dengan kepribadian yang tidak fleksibel dan kaku sehingga tidak bisa
beradaptasi dengan baik dengan lingkungan.
*GK paranoid (gampang curiga),
*GK skizoid (dingin,tdk senang bersosialisasi),
*GK skizotipal (eksentrik,perilaku aneh), *GK histrionik (ekspresif,
ingin jadi pusat perhatian),
*GK narsisistik (ingin selalu diutamakan dan jadi nomor satu),
*GK ambang (emosi tidak stabil, mudah meledak-ledak),
*GK antisosial (tidak memperdulikan perasaan orang lain dan norma yang
berlaku, banyak melanggar aturan),
*GK cemas menghindar (selalu menghindari berbagai tugas dan enggan
mengambil suatu tanggung jawab),
*GK dependen (selalu bergantung pada orang lain dalam mengambil keputusan).

AKIBAT GANGGUAN JIWA

Gangguan jiwa membuat seseorang menjadi terganggu fungsi dan
produktivitasnya dan ini bisa mengganggu juga keluarga dan masyarakat.
Orang dengan gangguan jiwa tidak bisa sekolah, kuliah dan bekerja
dengan baik. Fungsi  sosial juga menjadi terganggu, ODGJ  tidak mampu
berinteraksi dengan sekitarnya dengan baik. Kemampuan fokus,
konsentrasi, atensi, memori, memutuskan untuk bertindak,  kemampuan
berkomunikasi, fungsi gerakan juga terganggu sehingga fungsi dan
produktivitas menjadi terganggu.

DETEKSI DINI

Dengan melakukan deteksi dini dan penanganan yang baik maka gangguan
jiwa dapat cepat dipulihkan dan tidak mejadi makin berat. Deteksi dini
gangguan jiwa dapat dilakukan di puskesmas, rumah sakit, psikiater,
psikolog, perawat jiwa dan di rumah sakit jiwa. Pemeriksaan yang
dilakukan adalah wawancara, pemeriksaan lab dan radiologi (bila
diperlukan), tes kesehatan mental dan tes psikologis lainnya. Setelah
diagnosis ditegakkan maka terapi akan segera dimulai dan kesembuhan
akan cepat diraih. Pengobatan untuk gangguan jiwa berlangsung lama dan
dibutuhkan konsultasi yang rutin.

Dengan melakukan deteksi dini dan pemeriksaan maka gangguan jiwa yang
berat dapat dihindari sehingga bahaya juga bisa dicegah.

Mari kita juga menghindari memberikan stigma dan diskriminasi bagi
orang dengan gangguan jiwa karena mereka dan keluarganya sudah cukup
menderita dengan gangguan jiwa yang dialaminya.

Salam sehat jiwa!

??‍??LaKe?

Dr.Lahargo Kembaren,SpKJ
Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial
RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

 
 

  • Share to :