February 11, 2020
loading

MARAH

Posted by    admin

MARAH ??
- reaksi emosi dalam hidup sehari hari, apa dan bagaimana?

Seorang anak sekolah marah luar biasa yang membuat takut guru, kepala sekolah, teman dan orang tuanya. Faktor genetik keluarga yang temperamental secara emosi, pengalaman mendapat perilaku kekerasan, steresor dalam studi dan pergaulan, ditambah dengan minuman keras menjadi faktor yang teridentifikasi membuatnya sulit mengontrol marah dan berdampak negatif. Sekelumit kasus di poli jiwa yang dihadapi, dan banyak kasus kasus marah yang lainnya...

"Setiap 1 menit yang kau habiskan untuk marah, kau kehilangan 60 detik perasaan damai." (Ralph WE)

"Siapa saja bisa marah, itu mudah, tetapi marah pada orang yang tepat dan pada tingkat yang tepat dan pada waktu yang tepat dan untuk tujuan yang benar, dan dengan cara yang benar, itu tidak mudah dan tidak semua orang dapat melakukannya. " (Aristoteles)

Penyebab marah bisa apa saja, biasanya adalah:
- sedih
- rasa kecewa
- frustasi
- penilaian sendiri
- penolakan
- rasa takut
- cemburu / iri
- perlakuan tidak adil
- dll

Semuanya itu akan mengaktifkan Amigdala, bagian otak yang mengontrol emosi. Selanjutnya amigdala --> Hipotalamus --> Pituitary Gland (hipofisis) --> Adrenal Gland --> Hormon Stres, yaitu :
- Cortisol
- Adrenaline
- Noradrenaline

Peningkatan hormon stres Cortisol menyebabkan banyak sel saraf yang mati terutama di bagian:

- Prefrontal Cortex (PFC), bagian otak ini penting bagi seseorang dalam membuat suatu keputusan yang baik dan perencanaan tindakan. Gangguan pada area otak ini menyebabkan orang yang marah sering membuat keputusan buruk yang kemudian disesali nya.

- Hipokampus, bagian otak yang mengatur memori. Ini menyebabkan orang yang marah tidak ingat apa yang diucapkan dan dilakukannya.

Peningkatan hormon stres Cortisol akan mengurangi hormon serotonin dalam otak, yaitu hormon yg membuat seseorang bahagia. Penurunan hormon serotonin ini akan menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah, sensitif, galau, baper, dan bisa berujung pada tindakan agresi atau perilaku kekerasan. Tidak jarang yang kemudian juga menjadi depresi.

Hormon stres yang meningkat karena marah tadi pun bisa mempengaruhi berbagai sistem organ di dalam tubuh, seperti:

- sistem kardiovaskuler: tekanan darah dan denyut jantung meningkat, glukosa darah meningkat. Apabila marah tersebut berlangsung lama dan terus menerus maka gangguan pada sistem kardiovaskuler ini dapat menyebakan stroke dan serangan jantung.

- sistem imun akan menurun sehingga menyebabkan orang sering marah mudah terkena penyakit

- tekanan pada bola mata meningkat sehingga orang yang marah sering merasa migrain atau sakit kepala

- densitas tulang menurun

- sistem pencernaan terganggu

Marah yang terlalu hebat dan terus menerus berulang jelas akan sangat mengganggu. Lakukan 'Anger Management' (manajemen marah) untuk dapat mengontrol marah agar tidak terjadi hal yang merugikan. Berkonsultasi pada profesional kesehatan jiwa seperti Psikiater, Perawat Jiwa, Psikolog, Dokter umum terlatih akan mempercepat proses pemulihan marah yang terlalu berlebihan. Beberapa gangguan kejiwaan seperti:

- Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat
- Skizofrenia
- Gangguan Bipolar
- Depresi
Juga memiliki tanda dan gejala MARAH yg tidak terkontrol.

Ketika sedang MARAH, lakukan 'Anger Management' agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan:

- Kenali 'triggers' yg memicu marah dan menghindarinya
- TIME OUT, tinggalkan segera situasi, keadaan, tempat saat marah terjadi, tenangkan diri sampai terjadi 'cooling down'
- Tarik nafas dalam beberapa kali, untuk memberi kesempatan saraf otak mendapatkan oksigen sehingga lebih relax
- DISTRACT, alihkan dengan melakukan kegiatan yang menggunakan energi seperti berolahraga, bermain musik, membersihkan, jalan, dll
- Berbicara dengan orang yang mau mendengarkan dengan baik supaya terjadi ventilasi
- Cari hal-hal yang menggembirakan, lucu dan menyenangkan, seperti menonton film, dengar musik yang easy listening, ngobrol dengan teman
- Konseling, konsultasikan ke profesional bila sulit mengatasi marah karena ada intervensi khusus yg bisa diberikan

"Apabila marah, jangan biarkan matahari terbenam sebelum padam amarahmu" (Ephesus)

?LaKe?

dr.Lahargo Kembaren,SpKJ
_Psikiater
RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor_

  • Share to :