May 01, 2020
loading

MARAH ??

Posted by    admin

Marah ??
"Reaksi emosi yang dapat muncul saat Pandemi Covid-19"

Krisis seperti Covid-19 ini dapat memunculkan berbagai reaksi emosi, menurut kubler ross, berbagai reaksi emosi saat keadaan TIDAK NORMAL adalah :
1. Shock and denial
2. Anger
3. Depression 
4. Bargaining 
5. Acceptence

salah satu reaksi emosi yg bisa terjadi saat situasi yg tidak diharapkan adalah MARAH ?? #$%@?

Beberapa contoh reaksi marah yaitu :
- Marah pada pemerintah
- Marah saat ditegur melanggar PSBB
- Marah pada warga yg melanggar aturan
- Marah pada pasangan
- Marah pada anak
- Marah pada orang tua
- Marah pada boss / atasan
- Marah pada pasien yg berbohong
- Marah pada TUHAN ?

"Setiap 1 menit yg kau habiskan untuk marah, kau kehilangan 60 detik perasaan damai." (Ralph WE)

"Siapa saja bisa marah, itu mudah, tetapi marah pada orang yang tepat dan pada tingkat yang tepat dan pada waktu yang tepat dan untuk tujuan yang benar, dan dengan cara yang benar, itu tidak mudah dan tidak semua orang dapat melakukannya. " (Aristoteles)

Sebenarnya dibalik emosi dan perilaku marah ada penyebab yg mendasarinya, antara lain adalah : 
- sedih
- rasa kecewa
- frustasi
- perasaan tidak aman dan nyaman
- penolakan
- rasa takut
- cemburu / iri
- perlakuan tdk adil
- perasaan terganggu
- perasaan terkurung 
- ketidakpastian
- kesepian
- dll

Semua perasaan itu akan mengaktifkan Amigdala, bagian otak yg mengontrol emosi. Selanjutnya amigdala --> Hipotalamus --> Pituitary Gland (hipofisis) --> Adrenal Gland --> Hormon Stres, yaitu :
- Cortisol 
- Adrenaline
- Noradrenaline

Peningkatan hormon stres Cortisol menyebabkan banyak sel saraf yg mati terutama di bagian:

- Prefrontal Cortex (PFC), bagian otak ini penting bagi seseorang dalam membuat suatu keputusan yg baik dan perencanaan tindakan. Gangguan pada area otak ini menyebabkan orang yg marah sering membuat keputusan buruk yg kemudian disesali nya.

- Hipokampus, bagian otak yg mengatur memori. Ini menyebabkan orang yg marah tidak ingat apa yg diucapkan dan dilakukannya.

Peningkatan hormon stres Cortisol akan mengurangi hormon serotonin dalam otak, yaitu hormon yg membuat seseorang bahagia. Penurunan hormon serotonin ini akan menyebabkan seseorang menjadi lebih mudah marah, sensitif, galau, baper, dan bisa berujung pada tindakan agresi atau perilaku kekerasan. Tidak jarang yg kemudian juga menjadi depresi.

Hormon stres yg meningkat karena marah tadi pun bisa mempengaruhi berbagai sistem organ di dalam tubuh, seperti:

- sistem kardiovaskuler: tekanan darah dan denyut jantung meningkat, glukosa darah meningkat. Apabila marah tersebut berlangsung lama dan terus menerus maka gangguan pada sistem kardiovaskuler ini dapat menyebakan stroke dan serangan jantung.

- sistem imun akan menurun sehingga menyebabkan orang sering marah mudah terkena penyakit

- tekanan pada bola mata meningkat sehingga orang yg marah sering merasa migrain atau sakit kepala

- densitas tulang menurun

- sistem pencernaan terganggu

Marah yg terlalu hebat dan terus menerus berulang jelas akan sangat mengganggu. Lakukan 'Anger Management' (manajemen marah) untuk dapat mengontrol marah agar tidak terjadi hal yg merugikan. Berkonsultasi pada profesional kesehatan jiwa seperti Psikiater, Perawat Jiwa, Psikolog, Dokter umum terlatih akan mempercepat proses pemulihan marah yg terlalu berlebihan. Beberapa gangguan kejiwaan seperti:

- Gangguan mental dan perilaku akibat penyalahgunaan zat
- Skizofrenia
- Gangguan Bipolar
- Depresi
Juga memiliki tanda dan gejala MARAH yg tidak terkontrol.

Ketika sedang MARAH, lakukan 'Anger Management' agar tidak terjadi hal-hal yg merugikan:

- Kenali 'triggers' yg memicu marah dan menghindarinya
- TIME OUT, tinggalkan segera situasi, keadaan, tempat saat marah terjadi, tenangkan diri sampai terjadi 'cooling down'
- Tarik nafas dalam beberapa kali, untuk memberi kesempatan saraf otak mendapatkan oksigen shg lebih relax
- DISTRACT, alihkan dengan melakukan kegiatan yg menggunakan energi seperti berolahraga, bermain musik, membersihkan, jalan, dll
- Berbicara dengan orang yg mau mendengarkan dengan baik supaya terjadi ventilasi
- Cari hal hal yg menggembirakan, lucu dan menyenangkan, seperti menonton film, dengar musik yg easy listening, ngobrol dengan teman
- Konseling, konsultasikan ke profesional bila sulit mengatasi marah karena ada intervensi khusus yg bisa diberikan

Tujuan akhir dari manajemen marah bukanlah untuk menghilangkan marah tapi untuk memahami amarah yg muncul.dan memilih cara yg sehat untuk meresponnya.

"Apabila marah, jangan biarkan matahari terbenam sebelum padam amarahmu" (Ephesus)

??‍???LaKe?

dr.Lahargo Kembaren, SpKJ 
Psikiater, Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial 
RS.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor

  • Share to :