Posted by admin
BOGOR – Kegiatan donor darah selama ini menjadi program rutin yang dilaksanakan oleh Dewan Pengurus Komisariat (DPK) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Kebetulan pelaksanaan kali ini berjarak satu hari setelah peringatan hari ulang tahun PPNI yang ke-47 yang juga merupakan hari perawat nasional.
Ketua DPK PPNI RSJMM, Ns. Redy Fadilah, S.Kep., mengatakan bahwa ada sekitar 50 orang yang mendonorkan darahnya di Galeri Kresna, pada hari Kamis, 18 Maret 2021.
“Kami melaksanakan donor darah karena ini memang program rutin kami yang dilaksanakan tiga bulan sekali. Kegiatan ini bekerja sama dengan PMI Kota Bogor. Antusiasme pendonor, seperti biasanya memang selalu besar. Hari ini mungkin ada sekitar 50 orang yang mendonorkan darahnya,” kata Redy.
Redy menambahkan, pada kegiatan kali ini terdapat kendala pada orang-orang yang biasanya rutin mendonorkan darahnya.
“Ada beberapa teman-teman yang biasanya rutin mendonorkan darahnya, kali ini berhalangan, karena baru mendapatkan vaksinasi kedua. Informasi dari PMI, seseorang boleh mendonorkan darahnya jika sudah empat minggu semenjak vaksinasi kedua,” ujarnya.
Bagi Redy, donor darah merupakan bentuk kepedulian bagi sesama. Ia berharap lebih banyak lagi pendonor di kegiatan berikutnya, yang akan dilaksanakan tiga bulan lagi.
“Saya berharap karyawan RSJMM lebih banyak lagi yang ikut donor darah di edisi berikutnya. Ini kan bentuk kepedulian kita kepada sesama. Bakti sosial tanpa biaya. Darah yang kita donorkan ini nantinya akan berguna untuk pasien-pasien atau orang lain yang membutuhkan. Selain itu, masih ada saudara-saudara kita yang membutuhkan transfusi darah tapi kesulitan mencari darah,” pungkas Redy.
Salah satu pendonor darah, dr. Ayie Sri Kartika, mengakui bahwa mendonorkan darah adalah kegiatan rutinnya selama 38 tahun.
“Saya sudah mulai donor darah sejak kuliah tingkat dua, ketika itu usia saya masih 18 tahun sampai sekarang ketika usia saya 56 tahun. Saya berhenti donor hanya saat hamil dan menyusui. Selama ini ya jadi kebiasaan aja. Kalau belum donor darah rasanya ada yang kurang,” ujar Ayie.
Dokter kelahiran Sukabumi ini menyerukan agar siapapun tidak boleh ragu untuk melakukan donor darah.
“Saya punya darah, ketika orang ada yang membutuhkan ya kenapa enggak saya donorkan. Kan saya juga tidak mengeluarkan uang. Enggak usah ragu untuk donor, jangan berpikiran kalau donor bisa kena HIV atau hepatitis. Tidak seperti itu, karena jarumnya steril, semuanya steril. Lihat saja prosesnya,” tutupnya.