Posted by admin
Saat ini mulai terjadi peningkatan anak sekolah dan kuliah yang mengalami stres, cemas, dan depresi akibat belajar online yang berkepanjangan. Beberapa sudah mulai melakukan tindakan melukai diri sendiri/self harm dan tindakan mengakhiri hidup/suicide. KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) melaporkan bahwa 77,8 persen anak merasa terbebani oleh tugas yang banyak dengan waktu yang sempit dan 76,7 persen anak merasa tidak senang dengan pembelajaran jarak jauh ini.
Merasakan stres, cemas, sedih, marah, tegang adalah hal yang wajar selama belajar online karena ada perubahan dalam rutinitas. Setiap perubahan membutuhkan waktu dan kemampuan untuk beradaptasi. Fokus pada proses penyesuaian yang terus berjalan. Selama belajar online tetap atur pola hidup yang sehat, makan makanan bergizi, olahraga teratur, tidur cukup, hati yang gembira. Kenali dan atasi stres selama belajar online. Stres bisa terjadi pada anak dan orang tua.
Gejala Stres saat Belajar Online
Sakit kepala, jantung berdebar, nafas sesak dan pendek, perut nyeri, otot tegang.
Cemas, marah, sedih, frustasi, merasa sendiri, perasaan dikucilkan, sepi.
Pola makan dan tidur terganggu, malas bergerak, agresif, sering menunda pekerjaan.
Sulit fokus, kurang konsentrasi, mudah lupa, sulit membuat keputusan, pikiran berulang.
Tips Mengatasi Stres saat Belajar Online:
Kesehatan jiwa anak jauh lebih penting dari nilainya saat belajar online. Kenali dan atasi gejala stres. Konsultasi ke profesional kesehatan jiwa apabila stres berlebihan dan berkepanjangan yang sudah menyebabkan penderitaan dan mengganggu kehidupan sehari hari.
Artikel Oleh:
dr. Lahargo Kembaren, Sp.KJ
Psikiater dan Kepala Instalasi Rehabilitasi Psikososial
RS Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor